Minggu, 08 Mei 2011

ANAKKU TERTULAR SCABIES DARI KELINCI PELIHARAANNYA

            Kelinci termasuk hewan populer di kalangan anak-anak. Bentuk fisiknya yang menarik serta tingkahnya yang lucu membuat anak-anak jatuh cinta kepadanya. Tak terkecuali kedua anakku yang masih balita. Kami memelihara seekor kelinci berbulu putih. Anakku memberinya nama Waka. Setiap hari Waka dikeluarkan dari kandangnya dan diajak bermain-main oleh kedua anak balitaku. Dan setiap hari pula selalu saja ada laporan cerita lucu dari anak tertuaku tentang tingkah Waka.
            Di suatu sore ketika hendak mandi anak tertuaku menunjukkan luka di betisnya yang dikatakannya jatuh di lapangan saat bermain. Seingatku luka tersebut sudah mengering tapi sekarang terlihat agak basah dan memerah. Aku berinisiatif menutupnya dengan handyplast. Beberapa hari kemudian handyplast aku buka karena aku mengira luka telah mengering.
Ternyata luka malah bertambah basah dan ada gelembung-gelembung berisi air bening di sekeliling luka. Anakku menggaruk-garuk sekitar luka, katanya gatal. Esok harinya aku melihat gelembung-gelembung itu pecah dan bekasnya menjadi luka basah sehingga luka kemarin semakin melebar. Aku juga melihat di bagian lain kakinya terdapat luka baru. Aku memberi remasan daun binahong di atas luka-luka itu. Secara tak sengaja aku melihat dekat siku anak keduaku ada bercak merah agak lebar. Di bagian bawah daun telinganya juga terdapat bercak merah tapi agak kecil. Aku memberinya remasan daun binahong.
Hari berikutnya ketika aku ingin mengobati luka dengan remasan daun binahong, terlihat bagian dalam luka mulai mengering tapi bagian luar luka tetap basah, malah luka jadi melebar. Begitu pula dengan luka di anak keduaku. Aku tetap memberinya daun binahong. Entah mengapa aku teringat laporan anak pertamaku. Katanya, Waka korengan. Waka suka menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang korengan. Aku segera melihat keadaan Waka. Ternyata benar. Di telapak kaki, tepi telinga, dan hidung Waka terdapat gerumbul-gerumbul putih seperti kembang kol. Sepertinya bagian-bagian itu terasa gatal karena Waka terus menggaruk-garuknya.  
 Aku langsung mencurigai hewan lucu itu. Jangan-jangan dialah sumber penyakit kedua anakku. Berdasarkan fakta-fakta yang dialami Waka dan kedua anakku, aku coba mencari informasi. Ternyata ada penyakit scabies.  Penyebab scabies adalah sejenis kutu yang  hidup di dalam kulit kelinci, yaitu Sarcoptes Scabiei. Scabies termasuk penyakit zoonosis, artinya penyakit yang bisa menular ke manusia. Hewan perantara scabies antara lain kelinci, kucing, anjing, sapi, dan kambing.                              
Esok sorenya ketika aku dapati luka di kedua anakku semakin bertambah lebar, aku memutuskan membawa mereka ke dokter anak langganannya. Aku ceritakan semua yang terjadi, termasuk kecurigaanku pada Waka. Dokter memeriksa kedua anakku. Dan dari hasil pemeriksaan, dokter membenarkan dugaanku. Anakku tertular scabies dari Waka, kelinci peliharaannya.  Dokter memberi mereka obat bubuk racikan ( puyer ) untuk diminum dan salep Bepanthen  untuk dioleskan di luka.               
 Agar jalur penularan scabies ke anggota keluarga yang lain terputus, dengan berat hati dan atas persetujuan kedua anakku, maka Waka kami buang.  Kasihan memang. Tapi dengan sangat terpaksa kami harus melakukannya. Sementara itu kondisi kesehatan kedua anakku berangsur-angsur membaik. Luka lamanya mengering dan tidak muncul luka baru. Aku meminta kedua anakku untuk tidak memelihara kelinci lagi. Dan mereka setuju. Aku pikir pencegahan lebih baik daripada mengobati.

18 komentar:

  1. bisa mencari info tentang penyakit kelincinya, kenapa tidak mencari info juga tentang penyembuhan kelincinya..malah memilih membuang kelincinya..padahal hanya dengan mengeluarkan uang 35 ribu kelincinya bisa sembuh..ckckckck

    BalasHapus
  2. kenapa harus di buang kelincinya.... bukan di obati... kan kasian'

    BalasHapus
  3. Gile dibuang seenak jidat lo!, Kelinci itu kena scabies juga gara nggak becus ngurusnya!!!. Kalau mau usaha dikit aja bisa kok sembuh, bawa ke dokter hewan, beli obat aja cuma 30 rebu. Kaga usah pelihara binatang lagi.!!!!

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Emang dasar! Jadi manusia jangan bego2 amat kek. Kalo emg mau pelihara ya harus komitmen donk. Jangan cuma mau pas dia lucu n sehat aja. Giliran sakit bukan diobati malah dibuang. Kaya gitu masi bisa bilang kasian?? Otak dimana woii ��

    BalasHapus
  6. Ngeriiii komentarnya kasar kasar
    ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah parah parah komentar nya ,, harus nya kelinci nya di obat in,, anak nya di buang

      Hapus
  7. Maklumlah emosi ortu thd anaknya. Lbh bijak yg paham dan pengalaman menyembuhkan scabies pd hewan share infonya drpd komen cacian...

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. saya punya 3 kelinci. Dan 2 diantaranya pernah terserang scabies. Ketika saya lihat ada perubahan sedikit pada telinganya, saya langsung curiga. Akhirnya segera cari² info ttg penyakit kelinci di internet & pencegahannya.
    Kemudian, sesuai info di internet, saya mengobati kelinci saya dgn obat suntik wormectin & juga mengoleskan salep kulit ke bagian telinganya yg ada koreng. Alhamdulillah, tdk ada seminggu kelinci saya sudah sembuh.
    Biaya pengobatannya pun tdk sampai 25.000

    Oh ya, sedikit saran, jika ingin memelihara hewan untuk anak kecil harus selalu dipantau kebersihannya. Setelah anak tsb bermain²/menyentuh dgn hewan, harus segera cuci tangan & cuci kaki. Kita juga harus memperhatikan kesehatan hewan itu.

    BalasHapus
  10. Kelinci aku juga kena scabies, awal nya kuku nya pada mebal gitu aku biarin dan lama" kena telinga juga, akhir nya aku search" di google tentang penyakit kelinci dan nemu obatnya juga, aku beli obatnya di olshop cukup 2 kali minum dalam 2 hari, scabies nya sudah mulai rontok dihari ke 3-4 makin kesini makin rontok dan alhamdulillah skrng sudah rontok semua scabies nya

    BalasHapus
  11. Kelinci terkena scabies karena perawatan yg kurang benar, kelinci adalah hewan yg sensitif dan rentan penyakit... Kebersihan kandang adalah faktor utama, kalau dari awal kita sdh benar menjaga kebersihan kelinci kita, insyaallah tidak akan terjangkit scabies

    Pertama kali pelihara kelinci, kelinciku justru sdh terkena scabies krn kurang teliti dlm membeli. Tp krn sayang dan komitmen dengan anak, bahwa menjaga makhluk hidup itu sama seperti menjaga nyawa kita sendiri, maka kami upayakan supaya si kelinci sembuh dengan cara ke dokter, karena memang masih pertama pelihara kelinci jadi kami masih buta tentang perkelincian. Dan alhamdulillah kelinci kami sehat sampai sekarang. Dan anak saya maupun saya tidak tertular scabies.

    Jadi menurut saya, jangan jadikan kelinci atau hewan apapun sebagai sesuatu yg harus bertanggungjawab atas apa yg seharusnya menjadi tanggung jawab kita sendiri.

    Ayo pelihara kelinci lagi bu... Tp dengan cara yg benar, supaya anak2 senang dan tidak menganggap kelinci adalah biang penyakit 😊

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Saya punya kelinci dari 3 ekor sampe jadi 35ekor. Sudah 5th ini Insyaa Allah mudah merawatnya asal ikhlas aja. Sekarang tinggal 10 ekor, karena saya kasihkan ke temen2 yang minta ingin memelihara. 😊 anak saya dua, keduanya sehat sampai sekarang, karena abis bermain dengan kelinci2 saya mewajibkan mereka mencuci tangannya dengan sabun.

    BalasHapus